choose your languages

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jumat, 21 Desember 2012

Ribuan Malware di Temukan pada Software Bajakan

Peredaran malware memang telah menjamah komputer dunia. Software bajakan mempunyai peranan penting dalam peredaran malware. Software bajakan yang beredar sebagian besar terinfeksi malware.

Penelitian awal yang dilakukan Microsoft security mengungkapkan, sebanyak 63% software bajakan yang beredar luas di negara-negara Asia tenggara baik dalam bentuk DVD maupun sudah terpasang di komputer mengandung malware yang sangat beresiko.

Dalam suatu pernyataan perusahaan berbasis di Redmond menyatakan, tim forensik keamanan komputer memeriksa 118 sample software bajakan yang dibeli dari para penjual di Indonesia, Malaysia, Philipina, Thailand dan Vietnam. Mereka menemukan lebih dari 2.000 kasus infeksi malware dan virus antara lain, backdoor sangat berbahaya, hijackers, cracker, pencurian password hingga Trojan.

Tim juga menemukan, sejumlah komputer dengan salinan sistem operasi Windows bajakan, 77 persen diantaranya telah menonaktifkan fungsi update Windows atau bahkan mengalihkan pada layanan pihak ketiga. Raksasa software menyatakan, penonaktifan update Windows membuat cek keaslian software terlewatkan dan tidak bisa memperoleh patch security penting, sehingga keamanan komputer menjadi lemah dan tidak berdaya melawan serangan cyber berbahaya.

Jeff Bullwinkel direktur urusan hukum dan corporate Microsoft wilayah Asia-Pacific dan Jepang menyatakan, software bajakan merupakan tempat berkembang biak kejahatan cyber dan biaya yang harus ditanggung jauh lebih tinggi dari pada membeli software asli. Pihaknya ingin konsumen terbantu dan mengerti risiko yang dihadapi, sekaligus langkah yang dapat dilakukan untuk memastikan penggunaan PC yang aman dan nyaman.

Microsoft menambahkan, kini sedang memperluas penelitian di Asia Tenggara dengan memperbanyak jumlah sampel PC dan DVD yang berisi software bajakan. Hasil penelitian dan analisis secara keseluruhan, rencananya dipublikasi kan pada kuartal pertama tahun 2013.

Peredaran software bajakan di Asia ternyata cukup menghawatirkan, pada Mei 2012 laporan dari Businees Software Alliance menyebutkan, sekitar 63 persen pengguna komputer di Asia Pasifik mengaku menggunakan software bajakan, diatas rata-rata global yang hanya  57 persen. Pada tahun 2011 tercatat,  kerugian perusahaan software akibat pembajakan hampir mencapai 21 milyar USD.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Yang Menarik Lainnya

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 

Artikel Komputer Copyright © 2013 MyBlog Design